Sekilas Tentang Pancaran Sinar Petromaks

MarnesKliker.com - Pada postingan sebelumnya saya sudah share video klip DragonForce - Heroes of Our Time (HD Official Video) yang saya lengkapi dengan liriknya. Nah kali ini saya akan membahas salah satu grup musik jadul nih, namanya adalah Pancaran Sinar Petromaks atau Orkes Moral Pancaran Sinar Petromaks biasa disingkat OM PSP. Grup musik jadul yang satu ini merupakan grup musik dangdut humor asal Indonesia yang populer pada paruh akhir dekade 1970'an, terutama di kalangan mahasiswa. 

Pancaran Sinar Petromaks (http://jimijimz.wordpress.com)

Grup musik ini seringkali tampil bersama-sama dengan Grup Komedi Warkop pada masa jayanya. Selain sering memainkan dan memelesetkan lagu-lagu dangdut populer tahun 1960'an dan 1970'an (misalnya Siksa Kubur atau Seiya Sekata), mereka juga dikenal dari lagu-lagu yang diciptakan sendiri. Ada beberapa lagu yang familiar bagi saya yang hingga saat ini kadang masih saya dengarkan. Sebut saja lagu yang berjudul Fatimah, Gaya Mahasiswa, Murid Bajingan, dan Pengalaman Pertama featuring Warkop yang dinyanyikan Kasino. OM PSP dapat dianggap sebagai pelopor musik dangdut humor, subgenre yang masih disukai hingga sekarang.

Para personel Pancaran Sinar Petromaks diantaranya adalah mahasiswa Universitas Indonesia yang terdiri atas Ade Anwar, Monos, Omen, Rizali Indrakesumah, Dindin, Aditya, Andra Ramadan Muluk, James R Lapian serta bintang tamu Edwin Hudioro.

Pancaran Sinar Petromaks semakin populer berkat sering tampilnya bersama Warkop dalam program Warung Kopi di Radio Prambors, yang pada saat itu sangat disukai kalangan remaja dan mahasiswa Jakarta. Debut mereka pertamakali tampil di TVRI pada peringatan ulang-tahun TVRI di tahun 1978. Setelah itu, mereka tampil dalam beberapa film yang juga lumayan sukses di pasaran. Kekuatan mereka terletak pada aransemen musik yang khas dan celotehan lirik lagu yang sangat lekat dengan kehidupan masyarakat. Salah satu contoh misalnya ketika memplesetkan lagu rakyat Skotlandia yang berjudul ‘My Bonnie’ dengan irama Melayu, sangat jelas kelihatan proses kreatifnya yang amat tinggi, begitu pula saat mereka menyanyikan salah-satu lagu hits kelompok musik The Beatles dengan judul lagu ‘Can't Buy Me Love’. Proses kreatif itu yang menjadikan karya-karya mereka sulit ditandingi oleh grup-grup serupa yang muncul pada kurun tahun belakangan.

Dalam penampilannya di layar kaca TVRI pada tahun 1978 itu, OM PSP manggung bersama Dono, Kasino, Indro (Warkop) dan Nanu. Nanu inilah yang dikenal karena lagu Cubit-Cubitan-nya yang berlogat Batak, padahal Nanu sendiri berasal dari Jawa Tengah. Munculnya grup OM PSP ini akan sangat bagus jika dikontekstualisasikan pada zaman ketika pergerakan mahasiswa 77/78 memperoleh momentumnya. Pada saat itu, gerakan mahasiswa sedang gencar mengkritik berbagai ketimpangan sosial. 

Yang pasti bagi admin pribadi grup musik Pancaran Sinar Petromaks itu sangat menghibur karena musik dan lirik lagunya bernuansa jadul dan banyak kelucuan dari setiap lirik lagunya. Sama halnya dengan grup musik parodi seperti Sastro Moeni yang juga saya sukai karena lagu-lagunya yang lucu yang dapat mengocok isi perut kita semua.

Referensi: http://id.wikipedia.org/wiki/Pancaran_Sinar_Petromaks

Berbagi :