“Dan janganlah orang-orang yang mempunyai kelebihan dan
kelapangan diantara kamu bersumpah bahwa mereka (tidak) akan memberi (bantuan)
kepada kaum kerabat(nya), orang-orang yang miskin dan orang-orang yang berhijrah
pada jalan Allah, dan hendaklah mereka memaafkan dan berlapang dada.
Apakah kamu tidak ingin bahwa Allah mengampunimu?
Dan Allah adalah Maha Pengampun lagi Maha Penyayang”.
(Q.S. An Nur [24] : 22)
Dalam kehidupan bermasyarakat, disengaja atau tidak setiap diri kita
banyak berbuat salah. Dan dalam menjalani hidup ini kita juga mungkin pernah
mengalami disakiti, entah itu disakiti secara lahir maupun batin, entah difitnah
ataupun dianiaya secara fisik, terlepas benar atau tidaknya posisi kita saat itu,
yang pasti yang namanya disakiti ya pastilah kita merasa sakit hati. Nah, jika
seseorang yang bersalah kepada orang lain pastilah ingin agar kesalahannya
dimaafkan. Begitu juga jika seseorang menzhalimi diri kita maka Islam
mengajarkan untuk senantiasa memaafkan dan ini merupakan sikap yang mulia.
Memaafkan Lebih Utama |
Makna memafkan adalah engkau mempunyai hak untuk membalas terhadap
orang lain yang menzhalimi dirimu tetapi engkau melepaskan (hakmu itu), tidak
menuntut qishash atau denda kepadanya (Minhajul Qashidin, Imam Ibnu Qudamah).
Orang bijak berkata implementasi dari memaafkan itu adalah anda senantiasa, terus menerus mengkosongkan hati anda dari semua kesalahan orang lain
kepada anda. Ini sebenarnya mudah dilakukan jika anda menyadari dan juga sangat
mengharapkan maaf dan ridhonya.
Imam Raghib Ashbahani berkata “Suka memaafkan adalah bagian dari sikap
santun. Orang yang santun adalah ketika dizhalimi dia bersikap santun dan
ketika dia mampu membalasnya dia malah memafkan”.
Sungguh tidak ada yang meragukan bahwa jika seseorang suka memaafkan
akan mudah dimaafkan, suka menolong akan ditolong, suka menyayangi akan
disayangi dan suka memberi akan diberi. Bukankah dalam kehidupan sehari-hari,
keadaan ini sangat lumrah dan sering kita saksikan.
Salah satu contoh misalnya di dalam kehidupan sehari-hari sering kali
kita saksikan dan kita jumpai ketika ada seseorang yang yang biasa memudahkan
urusan orang lain maka selalu saja ada kemudahan dan jalan keluar baginya jika
suatu waktu dia mendapatkan kesulitan atau menghadapi suatu masalah yang berat.
Allah SWT berfirman “Jika kamu berbuat kebaikan maka (berarti) kamu berbuat
kebaikan bagi dirimu sendiri”. (Q.S. Al Israa’ [17] : 7).
Demikianlah postingan yang sangat singkat ini semoga kita dapat
mengambil hikmah dan manfaat dari tulisan di atas yang kemudian mengimplementasikannya
pada diri kita agar senantiasa menjadi orang yang mudah memaafkan.
Setuju mas, karena memaafkan itu lebih berat dan lebih mulia sisi Nya. :D
BalasHapusSalam
Betul mas, mudah diucapkan tapi tidak mudah untuk dilaksanakan :)
Hapushakikat manusia memang bgitu, tpi jika manusia bsa mengendalikan amarahnya maka itu lebih mulya
Hapusbener banget mas, yang penting berusaha sebisa mungkin untuk bisa mengendalikan amarah ya mas :)
Hapussaya sering mendengarnya, tapi memaafkan kadang susah banget, apalagi kalau yang salah sama kita seperti nggak ngerasa, hmm...,
BalasHapusiya mas tidak mudah memang, harus berjiwa besar dan berlapang dada :)
Hapussepakat banget dengan artikel yang ini tentang pembahasan bahwa memaafkan lebih utama sangat mengena dan harus segera dilakukan ku sayah yang sering justru berbuat salah...loch?!
BalasHapusiya kang saya juga banyak banget berbuat salah, semoga bisa melaksanakan seperti yang dijelaskan di atas :)
Hapushanya orang hebat yang bisa memaafkan dengan ikhlas :)
BalasHapusiya kang, harus belajar ilmu ikhlas dan katanya ilmu ikhlas itu susah banget :)
Hapussepakat banget dengantulisan tentang keutamaan memaafkan, walaupun emang rada berat buat memaafkan tapi justru sangat dianjurkan....mantep nih artikelnya, bikin murinding bulu punuk tah :D
BalasHapusiya kang memang berat untuk bisa memaafkan orang yang telah menyakiti kita tapi setidaknya berusaha untuk bisa meredam rasa sakit hati dan rasa marah sehingga tidak menimbulkan rasa dendam dihati :)
Hapuspas di bulan ramadhan bernjak menjadi pribadi pemaaf sepertinya lebih mulia,
BalasHapusmakasih mas..mencerahkan hati dan jiwa :)
sama-sama mas, terimakasih juga udah berkenan hadir disini :)
Hapustidak hanya dibulan romadan kang tpi dalam keseharian kita
Hapusiya mas betul banget :)
HapusLebih bagus lagi kalau kita intropeksi diri dan saling memaafkan ya mas.
BalasHapusyo'i mas pastinya lebih mantep banget tuh :)
HapusSemoga saja kita bisa menjadi seorang yang slalu tulus dlm memberi kata MAAF.
BalasHapusAamiin... mudah-mudahan aja mbak :)
HapusBetul sekali pak, mudah-mudahan aja para blogger Indonesia semakin erat talisilaturahminya :)
BalasHapussetuju banget tuh, stidkya kita selalu memaafkan orang yng salah terhadap kita krn dengan bgitu doa2 kita akan diampuni.
BalasHapusiya mas, memaafkan kesalahan orang lain memang tidak semudah ketika meminta maaf, namun jika berusaha sabar dan ikhlas Insya Allah bisa, karena memaafkan lebih utama.
Hapus