Festival Debus Banten 2014 resmi dibuka oleh Wakil Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif Dr. Sapta Nirwandar (Foto: Winda/Okezone) |
Festival Debus Banten yang berbarengan dengan penyelenggaraan Banten
Beach Festival 2014 ini merupakan pertama kalinya dengan rangkaian debus yang
menampilkan sekitar 2.000 peserta yang berasal dari berbagai daerah di Provinsi
Banten, seperti Kabupaten Serang, Kabupaten Lebak, Kota Cilegon dan Kabupaten
Pandeglang.
Sementara untuk pemilihan lokasi di titik nol mercusuar ini ternyata
punya alasan tersendiri. Rano Karno selaku Pelaksana (plt) Gubernur Banten
mengatakan, titik nol ini merupakan lokasi bersejarah, yang merupakan titik
mula pembangunan Jalan Raya Anyer-Panarukan pada zaman pemerintah Gubernur
Belanda, (Gubernur Jenderal) Herman Willem Daendels. Sejarah mencatat,
pembangunan jalan ini memakan korban dari kalangan rakyat yang menjadi pekerja
mencapai hingga 12 ribu orang.
Peserta sedang beraksi melakukan atraksi debus (Foto: antaranews.com) |
Dalam acara ini, hadir juga Wakil Menteri Pariwisata dan Ekonomi
Kreatif, Dr. Sapta Nirwandar dan Kapolda Banten Brigjen Pol M.Zulkarnaen. Sebagai
tamu kehormatan Wamen sendiri dierikan baju Kamsi dan Golok Ciomas. Baju Kamsi
ini merupakan jubah kebesaran Pendekar Banten dan golok Ciomas, yang merupakan
golok tradisional Banten yang hingga kini masih terjaga keberadaannya.
Pelaksana (plt) Gubernur Banten, Rano Karno, dalam acara sambutannya mengatakan,
penyelenggaraan festival debus yang berbarengan dengan Banten Beach Festival 2014
ini merupakan momen untuk memperkenalkan daya tarik wisata Banten. Ia juga
mengungkapkan tujuan dari kegiatan tersebut dalam upaya melestarikan budaya
Banten warisan leluhur serta sebagai ajang promosi Pariwisata Banten. “Atraksi
pertunjukan kesenian debus telah diakui dunia sebagai Warisan Budaya Tak Benda
oleh UNESCO melalui Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan. Oleh sebab itu harus
dipelihara dan dilestarikan oleh masyarakat Banten”, kata Rano.
Rekor MURI diberikan atas pemecahan rekor pemain debus terbayak se-Indonesia. Rencananya, rekor ini pun akan di masukkan kedalam rekor Guinnes
Book of Recor. Penghargaan ini diberikan kepada Wamenparekraf sebagai
pemrakarsa, panitia acara diberikan kepada Plt Gubernur Banten, kepada
pelaksana pendukung PHRI (Perhimpunan Hotel dan Pariwisata Indonesia) Banten,
dan Kapolda Banten sebagai pelaksana.
Banten yang kaya
dengan objek wisata memiliki 526 objek wisata serta panjang pantai lebih dari
500 kilometer dengan berbagai keunggulannya, seperti Pantai Karang Bolong,
Tanjung Lesung, Carita, dan Sawarna, diharapkan melalui Banten Beach Festival
yang diselenggarakan setiap tahun ini bisa meningkatkan daya tarik wisatawan
nasional dan internasional.
Banten Beach Festival 2014 tersebut juga diisi dengan bebagai kegiatan yang lain, seperti Sapta Pesona, Fun Bike, juga digelar produk UMKM dan kuliner.
Sumber: liputan6.com, antaranews.com, Republika.co.id
Momen saat penerimaan sertifikat MURI (Foto: Winda/Okezone) |
Banten Beach Festival 2014 tersebut juga diisi dengan bebagai kegiatan yang lain, seperti Sapta Pesona, Fun Bike, juga digelar produk UMKM dan kuliner.
Sumber: liputan6.com, antaranews.com, Republika.co.id
klo masalah debus saya masih penasaran pemerannya kesakitan atau ngga, tapi kern ngeliatnya
BalasHapusgak kali mas kan dah kebal, ntar deh kalo saya pulang ke Banten saya tanya, kebetulan tetangga saya juga ada yang suka ikutan acara debus :)
Hapussekalian ya mas, tanyain, kok mereka kuat banget main debus.. resep rahasianya apa?
Hapuswaduuh...kalo masalah sakit apa tidak saya ndak tahu mbak, tar deh saya tanyain rahasianya...
Hapuskebanyakan orang banten banyak yang memiliki keahlian debus ya,pantes pada berani hehe
BalasHapusdisebagian daerah keahlian seperti nie memang masih ada yang mempelajarinya sebagai warisan budaya yang harus dilestarikan :)
Hapussewajarnya banten yang memang terkenal sebagai kota debus mengadakan festival, pasti banyak atraksi yang menakjubkan deh yah
BalasHapusiya kang selain atraksi debus juga diadakan berbagai cara lainnya yang kebetulan berbarengan dengan acara Banten Beach Festifal 2014
Hapuskalau liat kesenian debus saya pasti merinding, apalagi kalau sudah menggunakan senjata tajam, pasti langsung merem melek :D
BalasHapusselamat sore Mas, sepertinya Banten Beach Festival 2014 sangat seru, kalau saya mau yang Kuliner saja karena saya sangat doyan yang namanya makanan yang enak enak Mas...
BalasHapusSelamat sore juga mas, kalo urusan makanan mah saya juga paling suka tuh :D
HapusAcaranya memang seru mas, selain bisa menikmati pemandangan pantai, para pengunjung juga disuguhkan dengan atraksi debus dan kesenian tradisional khas Banten serta berbagai kegiatan lainnya seperti fun bike dan kuliner :)
sekali-kali daftar ke rekor dunia seperti guiness book of record gitu kan bisa lebih go internasional debusnya, hehehe
BalasHapusya itu juga ada rencana katanya mau dimasukkan ke dalam rekor Guinnes Book of Recor, bahkan debus ini juga telah di akui sebagai warisan budaya tak benda oleh Unesco :)
Hapusiya pak yang membuat meriah nie karna berbarengan dengan adanya Banten Beach Festival 2014 jadi makin meriah acaranya :)
BalasHapusSenang nih kalau bisa hadir di acara seperti ini, karena kalau bukan kita yang mengenal dan mencitai tardisi budaya bangsa sendiri siapa lagi yang akanmemperkenalkannya kepada dunia ya Mas, kapan ya saya bisa ikut acara seperti ini.
BalasHapusSalam
wah akang hebat nih bisa dhadir diacara festival debus Banten, akang ikutan ndak ya?
BalasHapusbeliau jurinya mang
Hapuspesertanya sampai 2000 ya kang, mantap bener. Pantas untuk mendapatkan Rekor Muri. Saya sudah lama gak menonton festival Debus, jadi pengen nonton :)
BalasHapussemoga Festival-festival Budaya yang lainnya juga bisa memecahkan rekor Muri demi melestarikan budaya Indonesia ... :)
Ngeri mas lihat debus seperti ini...
BalasHapusbelum lihat secara langsung festival debus mas.penasaran juga nih
BalasHapusdebus memang terkenal sekali dari banten..identik sama aksi kebelan tubuh..joss info festival debusnya kang..:D
BalasHapusIni neh yang kudu di dukung, cara melestarikan budaya bangsa...
BalasHapusSalam dari Pulau Dollar
wah festifal debus banten memang bagus juga yah mas dan perlu dilestarikan nih untuk menarik wisatawan :)
BalasHapusngeri sebenernya ngeliat yang debus begitu takut pemainnya kenapa-napa
BalasHapussaya nggak pernah lihat debus. belom pernah lihat aksi seram di depan mata. mau ngeliat, nggak tega, mendingan disudahin aja, ehehe
BalasHapusmuantab....yang ngadain itu punya ide unik. sebenarnya banyak juga atraksi kekebalan tubuh di beberapa daerah, namun jarang yang punya ide kreatif untuk di adakan festival seperti ini. yang ada dijadikan centeng dan dimanfaatkan untuk menyelesaikan masalah dengan kekerasan. ok makasih.
BalasHapus