MarnesKliker.com - Pada dasarnya
permainan tradisional yang diciptakan oleh nenek moyang kita dahulu mempunyai
banyak manfaat yang terkadang kita sendiri tidak menyadarinya. Ada banyak
permainan tradisional di Negara ini, yang kesemuanya itu jika dilihat secara
spesifik dari beberapa permainan tradisional yang sudah saya share pada postingan
sebelumnya, memiliki manfaat yang berbeda-beda. Sebut saja Permainan Engklek atau Jangka, permainan ini dapat bermanfaat bagi kecerdasan anak. (Baca:
Manfaat Permainan Engklek atau Jangka untuk Kecerdasan Anak). Lain lagi dengan Permainan Ucing Sumput atau Petak Umpet, permainan tradisional ini dapat bermanfaat
bagi tumbuh kembang anak. (Baca: Manfaat Petak Umpet Bagi Tumbuh Kembang Anak)
atau ada juga Permainan Congklak atau Dakon yang dapat dijadikan sebagai media
pembelaran bagi anak-anak, khususnya pembelajaran matematika (Baca: Permainan Congklak sebagai Media Pembelajaran Matematika untuk Anak).
Selain sebagai media pembelajaran, permainan congklak atau dakon ini ternyata
mengandung filosofi yang begitu luar biasa. Mau tahu filosofi luar biasa dari
permainan congklak? Berikut ulasannya.
Pada papan congklak terdapat 7 lobang kecil yang berhadap-hadapan dan
masing- masing berisi 7 biji congklak, 7 disini dapat kita artikan jumlah hari
dalam satu minggu. Begitu juga dengan jumlah biji congklak yang kita isikan
pada masing-masing lobang tersebut berjumlah 7 biji. Artinya, tiap orang
mempunyai waktu yang sama dalam seminggu, yaitu 7 hari.
Kemudian, ketika biji congklak diambil dari satu lobang, ia mengisi lobang yang
lain, termasuk lobang pada lumbung (lobang besar/induk). Pelajaran dari fase
ini adalah setiap hari yang kita jalani, akan berpengaruh pada hari-hari kita
selanjutnya, dan juga hari-hari orang lain. Apa yang kita lakukan hari ini
menentukan apa yang akan terjadi pada masa depan kita. Apa yang kita lakukan
hari ini bisa jadi sangat bermakna bagi orang lain. Ketika biji diambil,
kemudian diambil lagi, juga berarti bahwa hidup itu harus memberi dan menerima.
Tidak selalu mengambil, namun juga memberi, untuk keseimbangan hidup.
Biji diambil satu persatu, tidak dapat diambil sekaligus. Maksudnya, kita harus
jujur untuk mengisi lobang pada papan congklak kita. Kita harus jujur dalam mengisi
hidup kita. Satu persatu, sedikit demi sedikit, asalkan jujur dan baik, itu lebih
baik daripada banyak namun tidak jujur. Satu persatu biji yang diisi juga bermakna
bahwa kita harus menabung tiap hari untuk hari-hari berikutnya. Kita juga harus
mempunyai tabungan, yaitu biji yang berada di lobang induk (lobang
besar/lumbung).
Permainan ini mengajarkan, bahwa jika kita mempunyai rejeki, kita dapat
membaginya untuk kebutuhan kita sendiri satu per satu (tidak perlu berlebih),
diwakilkan ketika kita meletakkan satu biji ke lobang di sebelah kanannya dan
seterusnya. Ketika rejeki itu berlebih kita boleh menyimpannya di lumbung
(lobang besar). Lagi-lagi cukup hanya satu. Dan jika kita masih mempunyai
lebihnya, kita bagikan ke saudara, tetangga, teman, dan lain-lain (ditandai
dengan meletakkan satu biji ke setiap lobang papan congklak milik teman di
hadapan kita). Namun kita tidak diperbolehkan meletakkan biji di dalam lumbung
milik lawan kita. Mengapa? Karena itu merupakan kewajiban si empunya untuk
menghidupi dirinya sendiri, yang disimbolkan sebagai tabungan. Dan begitu
seterusnya.
Intinya adalah dalam hidup kita diajarkan untuk tidak berlebih-lebihan
dan saling berbagi dengan orang lain. Serta mengajarkan untuk bertanggung
jawab terhadap hidup kita sendiri.
Strategi diperlukan dalam permainan ini agar biji kita tidak habis diambil
lawan. Hikmahnya adalah, hidup ini adalah persaingan, namun bukan berarti kita
harus bermusuhan. Karena tiap orang juga punya kepentingan dan tujuan yang
(mungkin) sama dengan tujuan kita, maka kita harus cerdik dan strategis.
Pemenangnya adalah yang jumlah bijinya di lobang induk paling banyak, maksudnya
adalah mereka yang menjadi pemenang atau mereka yang sukses adalah mereka yang
paling banyak amal kebaikannya. Mereka yang banyak tabungan kebaikannya, mereka
yang menabung lebih banyak, dan mereka yang tahu strategi untuk mengumpulkan
rezeki.
Permainan ini sesungguhnya merupakan serpihan kecil dari unsur pembentuk budaya
dan karakter bangsa. Dengan permainan ini kita bisa mengambil manfaat yang
terkadang kita sendiri tidak menyadarinya. Congklak melatih kita untuk
terampil, cermat, jujur, sportif, dan menimbulkan rasa akrab antara sesama.
Sungguh indah filosofi nenek moyang kita dulu, bukan? Tahukah Anda
mengapa orang tua kita jaman dahulu mengajarkan anak-anak bermain? Karena jaman
dahulu tidak ada sekolah formal dan itulah cara nenek moyang kita mendidik
anak-anak mereka. Cukup menarik ya? Permainan tradisional ini juga bisa
disisipkan ke dalam pembelajaran di sekolah. Kalau selama ini Anda, para guru
terbiasa memberikan permainan di sela pembelajaran, tidak ada salahnya
permainan tradisional seperti ini diterapkan. Selain melestraikan permainan tradisional, anak-anak pun dapat dibekali penanaman nilai-nilai
karakter yang kuat.
Bukankah impian kita semua agar anak-anak Indonesia tumbuh menjadi
anak-anak yang tidak hanya pintar tapi juga mempunyai karakter yang kuat, baik
dan dapat dibanggakan. (Baca: Membangun Karakter Anak melalui Permainan Gobak Sodor)
Referensi: [wartamadani.com], [erlangga.co.id]
Sumber gambar: http://uzone.id/wp-content/uploads/2014/10/dakon.jpg
ohhhhhhh .... bagtu tho filsofnya permainan swah2an ,,,hehehe
BalasHapusbaru tw sy ,ma ,,, oya klo di lubang lumbung isinya 7 juga atau 10 yah mas ?
tergantung kesepakatan
HapusNah itu, kesepakatan...
HapusBukannya kalo lobang besar/induk mah gak diisi ya, kan fungsinya buat nampung ketika biji congklak dijalankan...
Menarik sekali filosofi yang terkangdung didalamnya. Sayang, dulu saya ga sempat main ini. Karena dulu yang main ini kebanyakan anak perempuan.
BalasHapussaya dong sering main
Hapusbegitu mendalam filosofinya ya... apa yang dilakukan hari ini mempengaruhi hari esok kita..leluhur kita memang sangat pandai menanamkan filosofi dalam setiap permainan yang ada..
BalasHapuskeep happy blogging always..salam dari Makassar :-)
salam satu jiwa
HapusHidup selalu memberi makna, tapi kalo saya liat mereka yang maen congklak banyak gak sadari filosofinya si kang... asal enjoy ajah
BalasHapusanak kecil taunya mah seneng
Hapusya namanya juga anak kecil, tujuan bermain kan agar anak senang :)
Hapussayang nya permainan sarat hikmah dan filosofi ini sudah mulai langka di negeri ini ya mas.
BalasHapusiya mas udah jarang banget
HapusYap betul sekali mas , anak muda zaman sekarang malah lebih milih main gadget daripada main congklak atau permainan tradisional lainnya.
BalasHapusiya mas permainan tradisional dah banyak yang ditinggalkan, anak-anak sekarang lebih suka dengan permainan modern/gadget yang menurutnya mungkin lebih menarik
Hapuswih ternyata permainan tradisional ini benar-benar mengajrkan kita tentang bagaimana seharusnya kita menjalani kehidupan ini, tapi sayang saya sudah jarang sekali melihat anak2 jaman sekarang bermain dengan permainan ini, anak jaman sekarang hobinya main "serigala2an" atau gadget haha :D
BalasHapusiya mas dah jarang banget...
Hapusmaen serigala2an yang seperti apa tuh? Kayaknya dah jadi korban sinetron tuh mas :)
Kalau congklak yang ada di HP android itu, kira-kira sam gak yah filosofinya. :D
BalasHapussama sama congklak tepatnya
Hapusnah itu doang paling banter juga
Hapusselamat Sore Mas,permainan Congklak ternyata mengandung Arti yang begitu bagus,banyak pelajaran bagus yang dapat diambil dari permainan ini,semoga permainan seperti ini bisa dilestarikan ya Mas...
BalasHapusselamat sore juga mas...
Hapusya semoga aja begitu mas
filosofi yg sangat bermanfaat nih mas.salah satunya kita memang mesti memikirkan setiap langkah yg akan kita lakukan dalam kehidupan ini yamas
BalasHapuspastinya dong, harus punya prinsip gitu lho...
Hapusternyata dalam permainan congkak ini terdapat filosopinya juga ya kang, tapi sayangnya permainan tradisional ini, sudah jarang dimainkan ya, tenggelam seiring berkembangnnya zaman hehhe
BalasHapusiya kang, keren banget lagi filosofinya :)
HapusWah saya merasa bersyukur, karena pernah merasakan permainan ini... berarti sudah tau seluk beluknya permainan ini, Tapi mengenai filosofinya malah baru tau sekarang...
BalasHapusiya mas saya juga baru tau, setelah searching bareng si mbah :D
Hapuspermainan congklak memang mengandung filosofi yang luar biasa, salah satunya kita diajarkan untuk berbagi...
BalasHapuseh tapi kalau ditempat saya itu namanya lumbungan, hehehe...
iya mas, namanya memang beda-beda mungkin tiap daerah mas
HapusJadi dengan kata lain, harus bijak dalam membagi dan memanfaatkan rejeki yang kita dapat ya mas.. :)
BalasHapusBegitulah kira-kira mas, karna hidup gak cuma untuk hari ini saja, belum lagi bekal untuk kehidupan selanjutnya nanti harus mulai menabung kebaikan dari sedini mungkin
Hapusmungkin setiap berganti tahun perubahan semakin nyata bahkan kiprah nya permain dulu hampir punah.. karen jaman semakin canggih.. mksh kang atas artikelnya
BalasHapusKeren filosofinya ya, Bang.. Sebagai manusia, kita memang harus saling memberi.. :D
BalasHapus